Scoopy Bergetar Saat Kecepatan Rendah, Apa Penyebabnya?

Scoopy Bergetar Saat Kecepatan Rendah, Apa Penyebabnya?
Scoopy Bergetar Saat Kecepatan Rendah, Apa Penyebabnya?

mototren.com – Scoopy Anda terasa bergetar saat baru jalan? Gejalanya muncul ketika kecepatan masih rendah, seperti saat keluar parkiran atau jalan pelan di tengah kemacetan.

Getarannya terasa di bodi, dek kaki, atau bahkan setang.

Bacaan Lainnya

Tidak terlalu keras, tapi cukup mengganggu kenyamanan. Banyak pengguna Scoopy mengalami hal serupa, dan penyebabnya bukan cuma satu.

Penyebab Umum Scoopy Bergetar Saat Jalan Pelan

Scoopy yang terasa bergetar saat kecepatan rendah sering kali bikin bingung pemiliknya.

Getaran muncul ketika motor mulai berjalan pelan, seperti saat keluar parkiran atau mengantri di lampu merah. Sensasinya bisa terasa di dek kaki, bodi samping, atau bahkan setang.

Meski terlihat sepele, kondisi ini bisa jadi tanda awal adanya ketidakseimbangan pada sistem penggerak.

  • Permukaan CVT Kotor atau Licin
Baca Juga :   Mengenal Fungsi Shockbreaker pada Motor

CVT adalah sistem penggerak utama di motor matic. Jika area rumah roller atau mangkok kopling kotor karena debu atau sisa kampas, gesekan jadi tidak merata. Akibatnya, getaran muncul di tarikan awal.

Masalah ini umum terjadi pada Scoopy harian yang jarang dibersihkan bagian CVT-nya.

  • Roller atau Kampas Kopling Aus

Roller aus bisa menimbulkan getaran saat RPM rendah karena distribusi beban tak lagi seimbang.

Begitu juga dengan kampas kopling yang menipis—gesekan menjadi tidak halus dan menimbulkan getaran kecil saat motor mulai melaju.

Gejala ini kadang bersamaan dengan Scoopy brebet saat tarikan awal, dan sering disangka masalah mesin.

  • V-Belt Mulai Kendur atau Retak

V-belt yang mulai longgar atau retak bisa menimbulkan slip saat beban mulai masuk. Gejalanya adalah motor seperti selip sesaat, lalu muncul getaran. Jika sudah waktunya, gantilah v-belt sebelum komponen lain ikut aus.

Baca Juga :   Kenapa Motor Vario 150 Tidak Bisa Hidup, Ini Penyebabnya

Untuk referensi waktu penggantian, Anda bisa cek kapan ganti v-belt matic agar tidak terlambat servis.

  • Karet Engine Mounting Melemah

Karet ini menyerap getaran mesin ke bodi. Saat mulai getas atau retak, getaran mesin langsung terasa ke rangka. Scoopy terasa bergetar saat diam atau baru melaju pelan, tapi menghilang saat gas ditambah.

  • Ban Bermasalah atau Tekanan Tidak Pas

Ban botak sebelah, tekanan kurang, atau pelek peyang bisa memicu getaran saat motor jalan pelan. Walau terlihat sepele, kondisi ini bisa memperparah getaran dari CVT atau kopling.

Kalau setelah ganti oli Anda juga merasa tarikan makin berat, ada baiknya cek juga performa Scoopy menurun setelah ganti oli sebagai perbandingan gejala.

Cara Mengurangi Getaran Saat Kecepatan Rendah

Masalah getaran ini sebenarnya bisa dicegah dengan perawatan ringan. Anda tidak perlu menunggu komponen aus total untuk mulai servis.

  • Servis CVT setiap 8.000–10.000 km, termasuk pembersihan mangkok kopling
  • Cek kondisi roller dan kampas kopling, ganti jika permukaannya sudah tak rata
  • Periksa ketegangan dan kondisi v-belt secara berkala
  • Pastikan tekanan ban sesuai (depan 29 psi, belakang 33 psi)
  • Ganti karet mounting jika getaran terasa makin kuat ke bodi
Baca Juga :   Kapan Ganti V-Belt Motor Matic?, Ini Patokannya

Jika Anda jarang servis CVT, jangan heran kalau gejala ini muncul lebih cepat. Bengkel resmi biasanya akan menyarankan pengecekan total komponen transmisi.

Hal ini juga berkaitan dengan Scoopy sering mati sendiri akibat kelistrikan tidak stabil dari CVT yang menahan beban mesin terlalu berat.

Scoopy yang bergetar saat kecepatan rendah memang tidak langsung menimbulkan kerusakan besar.

Tapi jika dibiarkan, efeknya bisa menyebar ke banyak komponen lain, mulai dari CVT, kampas, hingga sistem kelistrikan.

Servis ringan, penggantian part tepat waktu, dan kebiasaan periksa tekanan ban bisa jadi cara paling sederhana untuk menjaga Scoopy tetap halus dan nyaman dibawa harian.

Pos terkait