Kenapa Honda Beat Brebet Saat Digas?, Inilah 5 Penyebabnya

Kenapa Honda Beat Brebet Saat Digas?, Inilah 5 Penyebabnya
Kenapa Honda Beat Brebet Saat Digas?, Inilah 5 Penyebabnya

mototren.com – Masalah kenapa Honda Beat brebet saat digas kerap dikeluhkan oleh banyak pemilik motor matic keluaran Honda yang satu ini.

Dimana pada saat motor bisa dihidupkan dan nyala pada posisi idle, tetapi ketika gas diputar, tarikan terasa tersendat dan tenaga seperti tertahan.

Bacaan Lainnya

Gejala itu mengganggu kenyamanan berkendara dan menurunkan kepercayaan pengguna terhadap performa sehari-hari motor skuter matik yang selama ini dikenal andal.

5 Penyebab Honda Beat Brebet Saat Digas

Honda Beat memang populer karena efisiensi bahan bakar dan perawatan yang relatif mudah. Namun performa tetap bergantung pada setelan dan kesehatan komponen kritis.

Gangguan kecil pada aliran udara atau suplai bahan bakar langsung terasa saat akselerasi.

Oleh karena itu, memahami secara spesifik mengapa motor Beat brebet saat digas penting untuk tindakan perawatan yang tepat.

Berikut ini adalah lima penyebab utama kenapa motor Honda Beat brebet saat digas dan solusi praktis yang bisa Anda lakukan atau minta bengkel terapkan.

1. Setelan screw set atau RPM Terlalu Rendah

Setelan screw set yang dibuat terlalu rendah menyebabkan pasokan udara ke ruang bakar tidak stabil saat throttle dibuka.

Baca Juga :   Kenapa Performa Motor Honda Scoopy Menurun Setelah Ganti Oli

RPM idle yang kurang dapat membuat campuran bahan bakar-udara menjadi terlalu “kaya”, sehingga saat akselerasi awal motor terasa tersendat.

Penyesuaian setelan idle sesuai spesifikasi pabrikan penting agar respons gas menjadi halus dan konsisten.

2. Setelan Klep Tidak Sesuai

Celah klep yang terlalu rapat atau terlalu longgar memengaruhi tekanan kompresi dan aliran gas buang masuk.

Bila klep tidak sesuai, pembakaran tidak optimal sehingga tarikan menjadi berat dan mesin mudah brebet ketika digas.

Pemeriksaan dan penyetelan klep secara berkala membantu menjaga kompresi ideal dan mengurangi gejala tersendat saat membuka gas.

3. Busi Kotor, Aus, atau Tidak Berfungsi Optimal

Busi yang kotor atau aus menghasilkan percikan yang lemah dan tidak merata, sehingga pembakaran pada putaran menengah dan tinggi terganggu.

Gejala khas adalah kehilangan tenaga saat gas diputar dan pembakaran yang tidak sempurna berulang.

Pembersihan kerak karbon atau penggantian busi yang sudah aus adalah langkah sederhana namun efektif mengembalikan tenaga mesin.

4. Fuel pump Lemah atau Kotor

Fuel pump yang melemah atau terkontaminasi akan menurunkan tekanan bahan bakar ke injektor, sehingga suplai bensin tidak stabil saat throttle dibuka.

Kondisi ini menyebabkan campuran menjadi tidak seimbang dan motor tersendat pada akselerasi.

Pemeriksaan aliran dan tekanan bahan bakar perlu dilakukan untuk memastikan pompa dan filter bekerja sesuai spesifikasi.

5. Sensor TPS Rusak atau Tidak Akurat

Sensor TPS mengirimkan posisi throttle ke ECM untuk menyesuaikan injeksi bahan bakar.

Baca Juga :   Motor Scoopy Indikator Merah Menyala, Ini Penyebab dan Solusinya

Jika sinyal TPS tidak akurat, ECM salah mengatur campuran sehingga motor brebet saat gas dibuka cepat atau di putaran rendah.

Pemeriksaan sinyal dengan multimeter dan kalibrasi atau penggantian sensor diperlukan jika ditemukan fluktuasi atau ketidaklinieran.

Solusi Praktis Mengatasi Beat Brebet Saat Digas

Masing-masing penyebab memberi gejala berbeda dan memerlukan langkah pemeriksaan serta perbaikan berbeda pula supaya tarikan kembali halus dan responsif.

Untuk mengatasinya, bisa dengan menerapkan beberapa tips dibawah ini.

1. Atur Ulang Setelan screw set

Mulailah dengan menyesuaikan setelan idle menggunakan standar pabrikan, biasanya di kisaran 1.500–1.700 rpm.

Jika perlu pakai tachometer untuk memastikan angka akurat. Setelan yang benar memastikan pasokan udara stabil saat throttle dibuka, sehingga respons gas menjadi lebih halus dan gejala brebet berkurang signifikan.

2. Pemeriksaan dan Penyetelan Klep

Gunakan feeler gauge untuk mengukur celah klep sesuai spesifikasi manual servis.

Jika celah tidak sesuai, lakukan penyetelan agar kompresi kembali optimal.

Penyetelan klep secara berkala mencegah ketidakstabilan pembakaran yang sering muncul pada akselerasi, sehingga tarikan motor terasa lebih lancar.

3. Periksa dan Ganti Busi

Inspeksi busi motor Honda Beat yang bermasalah penting dilakukan untuk melihat tanda aus, retak, atau kerak berlebih.

Bersihkan kerak karbon bila masih layak dipakai, namun ganti busi jika kondisi sudah menurun.

Baca Juga :   Kenapa Motor Beat Tiba-tiba Mati, Ini Penyebabnya

Busi baru dengan gap yang tepat memastikan percikan api kuat dan pembakaran lebih lengkap saat throttle dibuka—mencegah gejala tersendat dan kehilangan tenaga.

4. Cek Tekanan dan Kebersihan Fuel Pump

Periksa aliran dan tekanan bahan bakar di jalur injeksi. Bila tekanan rendah, bersihkan filter atau lakukan servis pompa bahan bakar; ganti bila perlu.

Memastikan fuel pump bekerja baik mengembalikan kestabilan suplai bensin sehingga campuran udara-bahan bakar tetap seimbang saat akselerasi.

5. Pemeriksaan dan Kalibrasi Sensor TPS

Ukur sinyal TPS dengan multimeter untuk memastikan perubahan voltase linier saat throttle dibuka. Jika sinyal tidak konsisten, lakukan kalibrasi atau ganti sensor.

Sensor yang akurat memungkinkan ECM mengatur injeksi dengan tepat sehingga respons gas menjadi halus tanpa brebet.

Honda Beat yang bisa hidup tapi brebet saat digas biasanya menunjukkan masalah pada aliran udara, pembakaran, atau suplai bahan bakar.

Fokuskan pemeriksaan pada setelan screw set, celah klep, kondisi busi, fungsi fuel pump, dan akurasi sensor TPS.

Perawatan sederhana seperti penyetelan, pembersihan, atau penggantian komponen ringan seringkali efektif mengatasi gejala.

Jika Anda tidak memiliki peralatan atau keterampilan yang memadai, sebaiknya serahkan pemeriksaan dan perbaikan ke bengkel resmi Honda atau bengkel motor terpercaya.

Mekanik yang berpengalaman dapat melakukan diagnosis lebih akurat dan memastikan penanganan sesuai standar, sehingga risiko kerusakan lanjutan bisa dihindari.

Pos terkait