mototren.com – Tak banyak diketahui, bahwa ketika busi pada motor harus secara rutin dilakukan pergantian untuk memastikan kinerjanya. Berikut ini, akan redaksi ulas mengenai sejumlah ciri-ciri busi motor yang harus diganti yang sebaiknya Anda ketahui.
Sebagaimaa kita tahu, busi merupakan komponen utama pada sistem pengapian pada kendaraan bermotor, yang memiliki peranan cukup penting agar motor bisa dinyalakan.
Sehingga, memastikan komponen ini tetap dalam kondisi yang prima harus diperhatikan agar nantinya motor bisa digunakan dengan normal.
Nah, pada artikel kali ini akan redaksi ulas mengenai apa saja tanda atau ciri-ciri sebuah busi pada motor yang mengalami kerusakan atau sebaiknya harus segera diganti, agar tidak mempengaruhi kinerja dari mesin motor.
Ciri-ciri Busi Motor Harus diganti
Seperti yang sudah redaksi rangkum dari berbagai sumber, diketahui setidaknya ada 7 tanda atau ciri-ciri utama yang menandakan jika busi motor sebaiknya harus segera diganti.
1. Mesin motor sulit dihidupkan
Ciri atau tanda yang pertama, ketika mesin motor sulit dihidupkan bisa menjadi tanda bahwa busi sudah waktunya untuk diganti.
Ini terjadi karena busi yang sudah aus atau kotor mengalami kesulitan dalam menciptakan percikan yang cukup kuat untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar.
Sebagai hasilnya, mesin memerlukan putaran starter yang lebih banyak atau lebih lama untuk dihidupkan.
2. Tarikan atau performa motor terasa berat
Tarikan atau performa motor yang terasa berat seringkali juga merupakan indikasi bahwa busi sudah tidak efektif lagi.
Busi yang aus atau terkikis tidak mampu menghasilkan percikan api yang kuat dan konsisten, sehingga pembakaran campuran bahan bakar tidak optimal.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan performa mesin, terutama dalam hal akselerasi dan responsivitas.
3. Mesin motor boros bahan bakar
Mesin motor yang menjadi boros bahan bakar juga dapat disebabkan oleh busi yang sudah tidak dalam kondisi optimal.
Busi yang kotor atau aus cenderung menghasilkan percikan api yang lemah atau tidak konsisten, sehingga pembakaran tidak efisien.
Akibatnya, mesin harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama, yang berujung pada konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi.
4. Busi kotor dan berkarat
Busi yang kotor dan berkarat merupakan tanda bahwa busi sudah memasuki masa akhir umurnya.
Kotoran dan karat dapat mengganggu jalannya percikan listrik antara elektroda, mengurangi efisiensi pembakaran.
Selain itu, busi yang berkarat juga rentan terhadap kebocoran arus listrik, yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem pengapian.
5. Elektroda busi aus atau terkikis
Elektroda busi yang aus atau terkikis adalah masalah umum yang mengindikasikan bahwa busi harus segera diganti.
Ketika elektroda sudah terkikis, luas permukaan untuk pembakaran campuran bahan bakar juga berkurang, yang dapat mengakibatkan pembakaran yang tidak sempurna atau bahkan kegagalan pembakaran.
6. Celah elektroda busi tidak sesuai
Celah elektroda busi yang tidak sesuai dapat memengaruhi kinerja busi secara keseluruhan.
Celah yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat mengganggu pembentukan percikan api yang optimal, yang pada gilirannya mempengaruhi efisiensi pembakaran dan performa mesin secara keseluruhan.
7. Warna elektroda busi abnormal
Untuk ciri atau tanda yang terakhir adalah, warna elektroda busi yang abnormal yang menjadi petunjuk bahwa busi perlu diganti.
Warna yang tidak biasa, seperti elektroda yang teroksidasi atau berwarna kehitaman, bisa menandakan adanya masalah pada pembakaran atau bahkan kerusakan pada busi itu sendiri.
Hal ini perlu diperhatikan karena bisa menjadi indikasi masalah yang lebih serius pada sistem pembakaran mesin.
Jika Anda menemukan salah satu dari gejala di atas pada motor Anda, sebaiknya segera periksa dan ganti busi jika diperlukan.
Memperhatikan kesehatan dan kinerja busi secara teratur adalah langkah yang penting untuk menjaga agar motor tetap beroperasi dengan baik dan efisien.
Semoga, informasi ini bermanfaat untuk Anda semuanya.





