mototren.com – Banyak pengemudi pernah mengalami momen tidak nyaman pada saat setir mobil mendadak terasa berat.
Kondisi ini bukan hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga bisa membahayakan keselamatan berkendara.
Setir yang berat bisa jadi pertanda ada komponen kemudi yang bermasalah.
Masalah ini sering diabaikan karena mobil masih bisa dijalankan. Padahal, jika dibiarkan, kerusakannya bisa bertambah parah.
Tak sedikit pemilik mobil yang mengira ini masalah sepele, hanya karena kurang pelumas. Padahal penyebab setir mobil berat bisa sangat beragam, mulai dari pompa power steering hingga tekanan ban.
Kali ini kami akan membahas mengenai penyebab umum setir mobil berat, dampaknya jika dibiarkan, dan solusi terbaik yang bisa Anda lakukan agar setir kembali ringan dan mobil tetap aman dikendarai.
Jika Anda sering bertanya-tanya kenapa setir mobil terasa berat saat belok, parkir, atau saat baru dinyalakan, penjelasan berikut bisa membantu Anda memahami akar masalah dan cara mengatasinya.
Kenapa Setir Mobil Bisa Terasa Berat?
Pernahkah Anda merasakan setir mobil tiba-tiba terasa berat, terutama saat memutar di tikungan atau ketika parkir?
Kondisi ini bisa membuat berkendara menjadi tidak nyaman dan bahkan berbahaya jika dibiarkan.
Salah satu penyebab setir mobil berat adalah gangguan pada sistem power steering.
Komponen ini berfungsi meringankan beban putaran setir, sehingga jika rusak, tenaga yang dibutuhkan pengemudi menjadi lebih besar.
Selain itu, setir yang berat bisa disebabkan oleh tekanan angin ban yang terlalu rendah.
Ban yang kempis meningkatkan gesekan dengan aspal, sehingga roda lebih sulit digerakkan dari sisi kemudi.
Penyebab Umum Setir Mobil Terasa Berat
Pertama, kerusakan pada pompa power steering merupakan penyebab paling umum.
Pompa ini bertugas memompa fluida ke sistem kemudi.
Jika fluida bocor atau pompa lemah, setir akan jadi lebih sulit diputar.
Kedua, oli power steering yang kotor atau berkurang volumenya juga bisa menyebabkan setir terasa berat.
Kurangnya pelumasan menyebabkan gesekan yang tinggi dalam sistem kemudi.
Ketiga, kondisi kaki-kaki mobil seperti ball joint, tie rod, dan rack steer yang aus bisa menyebabkan resistensi saat memutar roda.
Akibatnya, putaran setir terasa tidak responsif dan berat.
Risiko Jika Setir Berat Dibiarkan
Mengabaikan penyebab setir mobil berat bisa berdampak serius.
Selain menambah beban kerja pengemudi, kondisi ini bisa memicu keausan komponen kemudi yang lebih parah dalam jangka panjang.
Dalam kondisi darurat, setir yang berat dapat menghambat reaksi cepat saat bermanuver.
Ini tentu meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat harus menghindari hambatan secara tiba-tiba.
Jika sumber masalah berasal dari sistem hidraulik yang bocor, bisa terjadi kebocoran fluida yang membahayakan komponen mesin lain.
Hal ini bisa berdampak pada sistem pengereman atau bahkan korsleting.
Cara Mengatasi Setir Mobil Berat
Untuk mengatasi setir mobil berat, langkah pertama adalah memeriksa tekanan angin pada semua ban.
Pastikan tekanan sesuai standar pabrikan yang tertera pada pintu atau buku manual kendaraan.
Selanjutnya, cek kondisi oli power steering.
Jika warnanya sudah hitam pekat atau volumenya berkurang, segera ganti di bengkel resmi atau gunakan cairan yang direkomendasikan oleh produsen mobil.
Terakhir, periksa kondisi kaki-kaki dan sistem kemudi secara berkala.
Jika setir masih berat meski oli dan tekanan ban sudah normal, mungkin ada kerusakan mekanis yang butuh penanganan teknisi profesional.
Kesimpulan
Setir mobil yang berat bukan masalah sepele. Penyebabnya bisa berasal dari tekanan ban, kerusakan power steering, hingga keausan kaki-kaki.
Semuanya harus segera diperiksa demi keamanan berkendara.
Bila dibiarkan, efeknya bisa berbahaya dan menimbulkan kerusakan komponen yang lebih mahal untuk diperbaiki. Pemeriksaan rutin dan perawatan berkala bisa menjadi solusi agar setir tetap ringan.
Jadi, jika Anda mulai merasakan setir mobil berat saat digunakan, jangan tunda untuk memeriksa penyebabnya.
Kenyamanan berkendara dimulai dari sistem kemudi yang sehat dan responsif.