mototren.com – Ada cukup banyak pemilik kendaraan bermotor yang belum memahami perbedaan antara minyak rem jenis DOT 3 dan DOT 4, padahal informasi ini sangat penting untuk diketahui.
Bagi pengendara, sistem pengereman adalah aspek vital yang tak bisa diabaikan. Performa rem yang optimal bergantung pada banyak faktor, salah satunya kualitas minyak rem.
Di pasaran, dua jenis minyak rem yang paling umum ditemukan adalah DOT 3 dan DOT 4. Keduanya kerap digunakan pada sepeda motor maupun mobil.
Namun, tahukah Anda bahwa masing-masing tipe minyak rem memiliki karakteristik berbeda yang dapat memengaruhi performa kendaraan?
Perbedaan antara kedua minyak rem tersebut tidak hanya soal harga. Komposisi kimia, titik didih, hingga ketahanan terhadap kelembapan juga sangat memengaruhi.
Olah karena itu, pada artikel kali ini kami mengulas secara lengkap tentang perbedaan kedua jenis minyak rem tersebut, agar Anda dapat menentukan pilihan yang paling sesuai untuk kendaraan Anda.
Apa sebenarnya perbedaan minyak rem DOT 3 dan DOT 4?
Minyak rem DOT 3 dan DOT 4 memang terlihat serupa, tapi keduanya punya perbedaan signifikan, terutama dalam komposisi dan titik didihnya.
DOT 3 menggunakan glycol ether sebagai basis utama, sedangkan DOT 4 menggunakan borate ester tambahan untuk meningkatkan performa pada suhu tinggi.
Perbedaan ini berpengaruh besar terhadap ketahanan minyak rem saat terkena panas ekstrem akibat pengereman mendadak atau berkendara di daerah pegunungan.
Berikut ini adalah detail spesifik perbedaan antara kedua tipe minyak tersebut:
1. Titik Didih Lebih Tinggi pada DOT 4
DOT 4 memiliki titik didih kering sekitar 230°C, lebih tinggi dibanding DOT 3 yang hanya sekitar 205°C. Ini penting saat pengereman berat, karena rem menghasilkan panas besar.
Titik didih basah DOT 4 juga lebih tinggi (sekitar 155°C) dibanding DOT 3 (sekitar 140°C). Ini berarti DOT 4 lebih tahan terhadap penurunan performa akibat kelembapan udara.
Kelebihan ini menjadikan minyak rem DOT 4 lebih cocok untuk kendaraan modern dengan sistem pengereman canggih seperti *ABS* atau *disc brake* ganda.
2. Komposisi dan Reaktivitas terhadap Uap Air
Kandungan kimia DOT 3 cenderung lebih stabil dalam jangka pendek, tetapi lebih mudah menyerap air dari udara sekitar. Ini mempercepat penurunan titik didih.
Sementara itu, DOT 4 lebih tahan terhadap kelembapan. Namun, sifat kimiawinya bisa lebih agresif terhadap seal atau karet lama di sistem rem kendaraan tua.
Jika sistem pengereman Anda masih konvensional dan jarang melakukan manuver ekstrem, DOT 3 sudah cukup aman digunakan.
3. Interval Penggantian dan Harga
Dari sisi biaya, minyak rem DOT 3 memang lebih murah dibanding DOT 4. Ini membuatnya lebih ekonomis, terutama untuk motor harian atau kendaraan lama.
Namun, DOT 4 disarankan diganti lebih sering karena daya tahannya terhadap air yang terbatas setelah jangka waktu tertentu, meskipun performanya lebih tinggi.
Dalam jangka panjang, pemilihan minyak rem yang tepat dapat menghindari potensi kerusakan sistem pengereman dan menjaga keselamatan pengendara.
Kesimpulan:
Perdeaan antara kedua tipe minyak rem ini terletak pada titik didih, komposisi kimia, serta daya tahannya terhadap kelembapan dan suhu tinggi.
DOT 3 cocok untuk kendaraan dengan kebutuhan rem standar dan penggunaan normal, sedangkan DOT 4 ideal untuk kendaraan dengan sistem pengereman modern.
Memilih minyak rem tidak boleh asal. Pertimbangkan jenis kendaraan, kondisi jalanan, serta rekomendasi pabrikan agar sistem pengereman Anda tetap optimal dan aman digunakan setiap saat.





